Diturunkan oleh para raja dan sultan Kutai.
Bertujuan sebagai simbol kebersamaan antara raja dan rakyat dan simbol
perdamaian diantara mereka.
2. Tari persembahan. Indonesia Kaya
Sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu
yang berkunjung pada upacara resmi di Kutai. Dilakukan dengan penebaran beras
kuning oleh penari. Diiringi musik gamelan dan tidak ada batasan jumlah pemain.
3. Tari Ganjur.
Indonesia Kaya
Tarian penting dalam festival Erau. Dibawakan
setiap malam sebagai bagian ritual bapela. Ciri-ciri: menggunakan senjata gada
kayu berlapis kain (ganjur), dibawakan oleh 2 orang pria berpasangan dalam
keraton Kutai, menggunakan baju atasan (maskat) dan celana bawahan (dodot),
ikat kepala kain merah, kuning, dan hitam, dan diiringi musik gamelan.
4. Mengulur naga dan Belimbur. Ardiwinata Channel
Mengulur naga dilakukan dengan melepaskan
replika naga dari keraton Kutai yang sisiknya terbuat dari kain warna-warni
yang ditempel orang-orang tertentu. Belimbur dilakukan sebagai penutup Erau. Dilakukan
dengan cara menyiram air kepada siapa saja. Bertujuan untuk pembersihan diri
dan ungkapan rasa syukur atas kelancaran Erau.
5. Merangin. M. Ramly Saputra
Dilakukan oleh belian dengan mengelilingi
Benyawan (rumbai) sambil memegang tali di Benyawan. Bertujuan untuk mengundang
makhluk ghaib agar ikut serta dalam kemeriahan Erau. Dilakukan selama 3 malam
berturut-turut sebelum Erau, dan setiap malam (Erau), kecuali Jumat. Dilakukan
di lapangan parkir keraton, sebagai pusatnya.
6. Arak Bako Minang Kabau hakikatnya adalah bahwa keluarga Ayah
ingin memperlihatkan kasih sayangnya kepada anak Pusako mereka dan harus ikud
memikul beban sesuai kemampuan mereka. Karena itulah acara ini rombongan pihak
bako waktu datang ke rumah anak pusakonya membawa berbagai macam antaran sesuai
dengan keperluan sehari-hari.
7. Batagak Penghulu di Minang Kabau ini adalah penggantian
penghulu yang di lakukan secara turun temurun dan ada beberapa syarat salah
satunya adalah penghulu haruslah laki-laki yang memenuhi syarat dari kaumnya.
Turun mandi Anak biasanya dilakukan ketika anak baru lahir
tujuannya adalah sebagai nikmat yang telah di berikan allah ke pada si anak dan
memperkenalkan kepada masyarakat bahwa telah lahir keturunan baru dari sebuah
suku atau keluarga tertentu.
Batagak gala yang menandai seorang laki-laki sudah menapaki
kedewasaan untuk siap berpartisipasi dalam masyarakat. Biasanya dilakukan
berbarengan dengan pernikahan. Gala merupakan suatu cara dalam masyarakat untuk
menghormati laki-laki yang telah dewasa.
Acara Babako yaitu mencerminkan kehidupan bergotong royong,
dan juga sebagai kasih sayang dari seorang ayah, dan diantarkan secara
berbondong-bondong dan membawa kebutuhan sehari-hari.
Malam Bainai artinya melekatkan tumbukan halus daun pacar
merah ke kuku-kuku calon pengantin wanita yang mempunyai makna, kuku calon
perempuan yg sudah di warnai mengandung arti magis yaitu bisa melindungi calon
pengantin dari hal-hal buruk.
Dalam tradisi khas Minang tawar-menawar ternak dilakukan
diam-diam dengan permainan tangan tersembunyi yang di maksudkan agar tidak
terjadi perang harga atara pembeli.
9. Ritual mandi lemon ini dilakukan pada anak perempuan yg
masih balita sebagai sebagai khitan dari balita tersebut yg di lakukan di
pangkuan sang ibu yang melahirkan. Mandi lemon di percayai bisa mengetahui
karakter anak itu yang di sebut “tepuk mayang” konon katanya ketika pelapah
mayang di tepuk berkali-kali tidak mau pecah di percaya wataknya keras, dan
kalau anaknya lemah lembut pelapah mayang di tepuk satu kali langsung terbelah.
10. Ritual dayango ini yaitu memanggil roh leluhur yang mana
penari mengikuti alunan musik dan dan sesajen yang di persembahkan di percaya
bisa menhindarkan mala petaka dan juga bisa menyembuhkan masyarakat yg sakit
parah.
Komentar
Posting Komentar